Data disebelah kiri adalah data pemotongan Hewan Qurban di kabupaten Batu Bara Tahun 2012.
Silakan klik gambar untuk tampilan lebih jelas.
(Admin)
Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara
Ternak Sehat, Masyarakat Sejahtera
Tuesday, November 20, 2012
Thursday, November 1, 2012
Catatan 2 tahun Dinas Peternakan Kab. Batu Bara
Pada
tanggal 29 Oktober 2012, Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara yang beralamat di
Jalan Mangkai Lama, Desa Mangkai Baru, Kecamatan
Lima Puluh, genap berusia 2 tahun.
Berbagai
program dan kegiatan yang berhubungan dengan sektor peternakan dan kesehatan
hewan selama kurun 2 tahun tersebut telah dilakukan, ada yang bersifat rutin
dilakukan di setiap tahunnya, ada pula yang dilaksanakan berdasarkan urgensi
atau kebutuhan dalam mencapai terwujudnya motto Dinas Peternakan “Ternak Sehat, Masyarakat Sejahtera.”
Beberapa kegiatan rutin diantaranya adalah :
Pemeliharaan Kesehatan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Ternak
Kegiatan
ini merupakan kegitan rutin berupa pelayanan kesehatan hewan aktif dan pasif
untuk meningkatkan status kesehatan hewan dalam rangka mendukung program
pemerintah pusat melalui Sistem Kesehatan Hewan Nasional (SISKESWANAS).
Sehubungan
dengan tingginya potensi pertumbuhan hewan/ternak dan secara geografis
Kabupaten Batu Bara dilalui oleh jalur lintas Sumatera yang memungkinkan
tingginya lalu lintas ternak antar kabupaten, dan berbanding lurus terhadap resiko
kejadian penyakit hewan.
Pelayanan Terpadu Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kegiatan ini merupakan Pelayanan yang diberikan secara
langsung kepada peternak dan pemelihara hewan kesayangan, khususnya di
daerah-daerah dengan populasi ternak dan hewan kesayangan yang tinggi, guna
lebih mendekatkan diri kepada para peternak yakni active-service yaitu berupa pelayanan terpadu peternakan dan
kesehatan hewan.
Pengawasan Pemotongan Hewan pada Hari-hari Besar Keagamaan
Kegiatan
ini merupakan kegiatan rutin Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara dalam bentuk
Monitoring pada Hari-hari Besar Keagamaan seperti Menjelang Bulan Suci
Ramadhan, Menjelang Idul Fitri, dan Idul Adha yang pada saat ini akan kita
hadapi.
Adapun
kegiatan monitoring adalah pengawasan terhadap hewan/ternak potong, meliputi
pemeriksaan hewan sebelum dipotong (ante-mortem inspection) dan pemeriksaan
hewan setelah dipotong dalam bentuk karkas/daging dan jeroan (post-mortem
inspection) guna memberikan jaminan keamanan Pangan Asal Hewan (PAH) yang
ASUH (Aman-Sehat-Utuh-Halal) sehingga memberikan ketentraman bathin kepada
masyarakat Batu Bara yang mengkonsumsinya.
Operasionalisasi Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dan
Puskeswan Keliling
Pusat
Kesehatan Hewan (Puskeswan) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang
bertanggung jawab langsung kepada Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara yang
dikepalai oleh seorang Dokter Hewan, didukung oleh 2 orang tenaga Paramedik
Veteriner dan seorang tenaga Administrasi.
Kegiatan
Puskeswan meliputi pelayanan kesehatan hewan aktif dan pasif. Pelayanan
kesehatan aktif dikenal dengan kegiatan
Puskeswan Keliling, dimana dilakukan secara berkala dan terjadwal untuk
menjangkau wilayah kerja Puskeswan khususnya di daerah yang memiliki padat
ternak dan hewan kesayangan untuk memberikan pelayanan langsung berupa tindakan
preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), dan lain-lain yang berkaitan
dengan kesehatan hewan termasuk di dalamnya berupa konseling.
Dengan
tengah dibangunnya 2 unit Puskeswan Pembantu yakni 1 unit di Desa Karang Baru
Kecamatan Talawi dan 1 unit di Desa Tanjung Prapat Kecamatan Sei Suka pada
tahun 2012 ini, diharapkan pada tahun 2013 mendatang kedua Puskeswan Pembantu
tersebut dapat membantu dan mendukung kinerja Puskeswan Tanah Merah sebagai
Puskeswan Induk dalam hal covering wilayah kerja. Sehingga kegiatan
pelayanan kesehatan hewan dapat diterapkan di seluruh wilayah Kabupaten Batu
Bara.
Penyuluhan dan Pendampingan Petani
dan Pelaku Agribisnis
Kegiatan ini ditangani oleh bidang Agribisnis
dengan memberikan pelatihan dan sosialisasi terhadap ibu-ibu PKK (Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga), yang bertujuan untuk peningkatan sumber daya manusia
dalam pemanfaatan hasil produksi ternak. Seperti pelatihan pembuatan rambak
ceker ayam.
Penyuluhan Kualitas Gizi dan Pakan
Ternak
Dalam usaha meningkatkan produksi ternak, pakan
adalah salah satu faktor pendukung utama. Adanya penyuluhan kualitas gizi dan
pakan ternak diharapkan dapat meningkatkan wawasan peternak dalam memberikan
pakan terbaik untuk ternaknya, sesuai dengan perkembangan teknologi.
Pelatihan dan Bimbingan
Pengoperasian Teknologi Peternakan Tepat Guna
Peternak di Kabupaten
Batu Bara diharapkan tanggap pada perkembangan teknologi yang mendukung
peningkatan produksi dan hasil produksi ternak. Pelatihan ini dilaksanakan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam mengoperasikan
alat dengan menggunakan teknologi tepat guna, contohnya adalah Chopper.
Pasar Hewan
Kabupaten Batu Bara
Sejak 8 Maret 2012,
Bupati Batu Bara H. OK. ARYA ZULKARNAIN, MM telah meresmikan Pasar Hewan
Kabupaten Batu Bara yang terletak di Dusun Petatal Desa karang Baru Kecamatan
Talawi. Berdasarkan data populasi ternak yang setiap tahun meningkat secara
signifikan, keberadaan pasar hewan ini diharapkan menjadi sentra transaksi jual
beli ternak yang resmi di Batu bara.
Untuk mendukung
pelaksanaan program nasional yaitu program Swasembada Daging Sapi 2014, bidang
Budidaya melaksanakan kegiatan rutin sebagai berikut:
Pendataan Sapi
kerbau Produktif
Kegiatan ini
bertujuan memberikan data populasi terkini di Kabupaten Batu Bara. Hingga September
2012 terdapat 27.585 ekor Sapi potong,
12 ekor Sapi Perah dan 283 ekor Kerbau.
Pelayanan
Inseminasi Buatan
Untuk meningkatkan
mutu genetik dan populasi ternak terutama Sapi, Dinas Peternakan Kabupaten Batu
Bara mengembangkan pelayanan Inseminasi Buatan, hal ini didukung dengan
terbangunya 2 (dua) unit Pos Inseminasi Buatan (IB), yaitu Desa Gunung bandung
Kecamatan Lima Puluh dan Desa Lolotan
Kecamatan Sei Balai. Bibit yang diharapkan berkembang baik di Batu Bara
adalah Sapi Peranakan Ongole (PO)/ Sapi Lokal karena dianggap lebih mampu
beradaptasi dengan baik di lingkungan lokal.
Pengembangan
Hijauan Makanan Ternak
Hijauan sebagai
pakan utama ternak sapi merupakan salah satu pendukung utama untuk meningkatkan
produksi ternak secara keseluruhan. Kualitas maupun Kuantitas Hijauan memegang
peranan penting, oleh sebab itu pelayanan Dinas Peternakan Kabupaten batu Bara
diharapkan mampu mentransferilmu danperkembangan teknologi dalam pengembangan
Hijauan makanan tersebut.
Demikian kegiatan
pelayanan Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara, semoga ditahun berikutnya tetap
mampu memberikan yang terbaik demi mewujudkan masyarakat Batu Bara yang
Sejahtera Berjaya.
MENYAMBUT IDUL ADHA 2013
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1433 H Dinas Peternakan menghimbau masyarakat agar mengqurbankan hewan yang telah memenuhi persyaratan teknis. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil pangan hewani yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
Adapun prosedur Standar Operasional Pelaksanaan tersebut diuraikan sebagai berikut:
I.
PERSYARATAN HEWAN QURBAN
1. Sehat
2. Tidak Cacat
3. Cukup Umur :
·
Kambing / Domba : Umur lebih dari 1 tahun
ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap
·
Sapi / Kerbau : Umur lebih dari 2 tahun
ditandai dengan tumbuhnya dua pasang
gigi tetap.
4. Tidak Kurus
5. Jantan :
·
Tidak
dikastrasi / dikebiri.
·
Testis
/ buah zakar masih lengkap (2 buah), bentuk dan letaknya simetris
II.
PERSYARATAN TEMPAT PENAMPUNGAN HEWAN
QURBAN
1) Terpisah dengan tempat pemotongan dan
penanganan daging.
2) Senantiasa terjaga kebersihannya,
kering dan mampu melindungi hewan dari panas dan hujan.
3) Memiliki luas yang memadai sesuai
dengan jumlah hewan yang ditampung.
4) Tempat penampungan hewan kecil
(kambing/domba) terpisah dari tempat penampungan hewan besar (sapi/kerbau).
III.
TEKNIS PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN
A.
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PERAWATAN
DI TEMPAT PENAMPUNGAN HEWAN
1) Hewan diistirahatkan (sebaiknya lebih
dari 12 jam) di tempat penampungan hewan sementara.
2) Tersedia cukup air dan pakan selama
hewan dalam penampungan.
3) Sebaiknya 12 jam sebelum
penyembelihan, hewan dipuasakan dengan tetap diberikan minum untuk mengurangi
isi rumen.
4) Pemeriksaan Ante Mortem dilakukan oleh
Dokter Hewan atau petugas berwenang di bawah supervisi Dokter Hewan dan
dilakukan pemeriksaan ulang bila lebih dari 24 jam sebelum disembelih.
B.
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN
1) Hewan dihadapkan ke arah kiblat
2) Membaca basmalah
3) Memutuskan saluran makanan
(oesophagus), pembuluh darah (arteri carotis dan vena jugularis) dan saluran
nafas (trachea)
4) Hewan dipotong dengan sekali tekan,
dengan pisau tajam, tanpa mengangkat pisau dari leher (tapi kepala tidak
langsung dipisahkan).
Hal – hal yang perlu diperhatikan
dalam penyembelihan hewan qurban :
1) Mencegah perlakuan kasar dan
menyakitkan yang dapat menimbulkan ketakutan atau hewan menjadi tersiksa pada
saat akan disembelih.
2) Menjelang disembelih, hewan dirobohkan
perlahan-lahan menggunakan sistem ikatan tali tertentu, yang tidak menyebabkan
hewan kesakitan atau stress.
3) Penyembelihan dilakukan menggunakan
pisau yang tajam agar tidak menyiksa hewan.
C.
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PENANGANAN DAGING QURBAN
1) Setelah hewan tidak bergerak lagi
(mati) dan pengeluaran darah sempurna, kepala dipisahkan dari badan terlebih
dahulu baru kemudian kaki.
2) Penanganan selanjutnya sebaiknya
dilakukan pada posisi hewan digantung untuk memudahkan penanganan dan mencegah
kontaminasi.
3) Sebelum proses pengulitan, dilakukan
pengikatan saluran makanan (oesophagus) dan anus agar isi lambung dan usus
tidak mencemari daging.
4) Pengulitan dilaksanakan secara
hati-hati dan bertahap diawali dengan membuat irisan pada sepanjang kulit dada
dan bagian perut.
5) Selanjutnya dilakukan pengeluaran
jeroan dan kemudian dipisahkan antara jeroan merah (hati, jantung, paru-paru,
limpa, ginjal, lidah) dengan jeroan hijau (lambung, usus, saluran makanan dan lemak).
6) Dilakukan pemeriksaan Post Mortem oleh
Dokter Hewan/Petugas berwenang dan dilakukan terhadap daging, isi rongga perut
dan isi rongga dada, dengan cara mengamati/melihat dengan mata (inspeksi),
meraba dan menekan (palpasi), bila perlu dengan penyayatan (insisi).
7) Pencucian jeroan merah dan hijau
dilakukan secara terpisah dengan pengelolaan daging.
8) Pemotongan daging hingga pengemasannya
haruslah dilakukan dengan senantiasa menjaga kebersihan baik petugas, sarana
peralatan dan wadah kemasan.
9) Jika ditemukan kasus yang
mencurigakan, segera menghubungi petugas Dinas Peternakan setempat atau Dinas
yang membidangi fungsi kesehatan hewan/kesehatan masyarakat veteriner.
(Sumber: Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian RI)
(admin)
Wednesday, October 10, 2012
AMBULANCE gratis HEWAN
Untuk meningkatkan pelayanan peternakan dan kesehatan hewan di kabupaten Batu Bara, Pemerintah Kabupaten Batu Bara memberikan tambahan armada berupa mobil Ambulance gratis Hewan sejak bulan September 2012.
Penambahan mobil ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas pelayanan peternakan dan kesehatan hewan serta menjangkau masyarakat Batu Bara lebih di 7 (tujuh ) kecamatan yaitu: kecamatan Medang Deras, Sei Suka, Air Putih, Lima Puluh, Tanjung Tiram, Talawi, dan Sei Balai.
Kendala utama dalam pelayanan peternakan dan kesehatan hewan selama ini adalah kurangnya transportasi untuk menjangkau lokasi yang jauh.
Dengan adanya Ambulance gratis hewan maka permasalahan tersebut dapat teratasi. (admin)
Wednesday, August 1, 2012
PERANAN DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BATU BARA DALAM MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN DAN IDUL FITRI 1433 H
Lima Puluh - Batu
Bara, 16 Juli 2012
Kabupaten Batu Bara merupakan daerah otonom baru yang
memiliki potensi di beberapa aspek diantaranya aspek peternakan. Dengan luas wilayah
yang tidak begitu luas, Kabupaten Batu Bara memiliki spot-spot peternakan yang terus
dapat ditumbuhkembangkan sebagai salah satu sektor unggulan yang secara tidak
langsung memberikan keuntungan/keunggulan bagi Pemerintah Kabupaten Batu Bara
sebagai salah satu daerah sentra produksi ternak. Berdasarkan sensus ternak
pada tahun 2010 dan tahun 2011 terjadi peningkatan populasi ternak di Kabupaten
Batu Bara. Pada tahun 2010 khususnya sapi 24.432 ekor, kambing 18.459 ekor, dan domba
8.030 ekor meningkat pada tahun 2011 sapi 25.813 ekor,19.624 kambing, dan 8.660
domba.
Menjelang Bulan Suci Ramadhan
1433 H, tingkat kebutuhan daging di Kabupaten Batu Bara meningkat. Hal ini
seiring dengan kebiasaan/kebudayaan masyarakat Kabupaten Batu Bara dengan
menyambut Ramadhan dengan istilah “Punggahan”, dimana permintaan daging
(sapi/kerbau) sangat tinggi.
Dinas Peternakan Kabupaten Batu
Bara di bawah arahan drh. H. Hasriansyah Idris, MM selaku Kepala Dinas melalui
Kegiatan Pengawasan Pemotongan Hewan Pada Hari-Hari Besar Keagamaan, Program
Kesehatan Masyarakat Veteriner yang telah berlangsung 2 (dua) tahun
berturut-turut mulai tahun 2011 dan 2012 sangat berperan aktif dalam Pengawasan
(Monitoring) Pemotongan Ternak di Kabupaten Batu Bara. Bersama-sama dengan
Petugas Kesehatan Hewan (Matri Ternak) Kecamatan, Petugas Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara turun langsung ke pusat-pusat pemotongan ternak untuk mengadakan pemeriksaan ternak
sebelum dipotong (ante mortem) untuk menetapkan status kesehatan hewan khususnya dalam
menghindari penyakit zoonosis (menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya).
Disamping itu dilakukan juga pemeriksaan ternak setelah dipotong/daging (post
mortem) untuk memastikan bahwasannya daging yang berasal dari ternak tersebut Aman,
Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) sesuai syari’ah Islam. Mengingat ada
beberapa penyakit hewan yang tidak nampak secara klinis pada pemeriksaan ante
mortem.
Kegiatan Pengawasan Pemotongan Ternak di Kabupaten Batu
Bara terus berlanjut dilakukan hingga menjelang dan sesudah Hari Raya Idul
Fitri 1433 H mengingat tingkat konsumsi daging pada saat itu cukup tinggi. Di
samping itu, pengawasan pemotongan ternak juga dilakukan pada Hari Raya Idul
Adha dimana jumlah pemotogan hewan qurban di Kabupaten Batu Bara meningkat di
setiap tahunnya. Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten
Batu Bara jumlah pemotongan hewan qurban pada tahun 2010 sebanyak 491 ekor
sapi, 401 ekor kambing dan 125 ekor domba, sedangkan pada tahun 2011 jumlah
pemotongan hewan qurban sebanyak 560 ekor sapi, 274 ekor kambing dan 105 ekor
domba.
Berdasarkan data
tersebut di atas, tidak menutup kemungkinan pada tahun 2012 ini jumlah
pemotongan ternak khususnya sapi akan meningkat baik pada menjelang Ramadhan,
Hari Raya Idul Fitri 1433 H, maupun Hari Raya Idul Adha 1433 H, mengingat potensi peternakan di Kabupaten Batu Bara yang
cukup menjanjikan dalam pemenuhan ketersediaan ternak potong bagi masyarakat
Batu Bara khususnya, bahkan masyarakat Sumatera Utara pada umumnya. Dengan
demikian peran Dinas Peternakan sangat penting dalam
memberikan jaminan
ketentraman
bathin masyarakat (konsumen) akan keamanan pangan asal hewan (daging).
Sehubungan dengan ini, dihimbau kepada setiap
pelaku usaha di bidang peternakan untuk memeriksakan ternaknya yang akan
dipotong kepada petugas kesehatan hewan Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara
untuk memastikan status kesehatan hewan/ternak-nya. Sikap kooperatif masyarakat
sebagai konsumen juga sangat diharapkan untuk senantiasa lebih berhati-hati
dalam memilih produk ternak (daging) untuk dikonsumsi.
Oleh: drh. H. Rian Arisandy (Pj. Kasi. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Dinas Peternakan Batu Bara)
Monday, April 30, 2012
KABAR KABARI TAHUN 2012
Sesaat vakum berhubung karena banyaknya tugas yang harus diprioritaskan, Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara kini hadir dengan kantor baru di Jl. Mangkai Lama Desa Mangakai Baru Lima Puluh dan beberapa fasilitas yang telah tersedia yaitu Pasar Hewan dan Pos IB (Inseminasi Buatan).
Pasar Hewan Kabupaten Batu Bara berada di Dusun Petatal Desa Karang Baru Kecamatan Talawi dan telah diresmikan oleh Bupati Batu Bara H. OK. Arya Zulkarnain, SH, MM pada tanggal 08 Maret 2012.
Keberadaan Pasar Hewan ini diharapkan mampu menjadi sentra pemasaran ternak di Kabupaten Batu Bara.
Pos IB Desa Gunung Bandung Kec. Lima Puluh |
Thursday, June 16, 2011
Membuat Rambak Ceker Ayam
PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI PETERNAKAN
KEGIATAN PENYULUHAN PEMASARAN PRODUKSI PETERNAKAN
KEGIATAN PENYULUHAN PEMASARAN PRODUKSI PETERNAKAN
DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BATU BARA
(09-11 Mei 2011)
Pengembangan peternakan pada dasarnya tidak hanya terfokus dan menitikberatkan pada pengembangan usaha peternakan pada bidang budidaya ternak semata namun harus juga diperluas sampai pada penanganan dan pengolahan pasca panen produk peternakan. Visi pembangunan peternakan di Kabupaten Batu Bara mengacu pada peningkatan kuantitas dan kuallitas peternakan yang berbasis sumber daya lokal dalam upaya pencapaian masyarakat yang Sejahtera Berjaya.
Pengembangan pengelolaan pasca panen merupakan salah satu program kerja Dinas Peternakan yang ditangani oleh bidang Agribisnis melalui pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pembuatan Rambak Ceker Ayam guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat Kabupaten Batu Bara sehingga dapat menambah wawasan dan juga pendapatan perkapita. Pada Tahun Anggaran 2011 ini dilakukan pelatihan khusus bagi ibu-ibu PKK di 3 (tiga) desa pada kecamatan yang berbeda, yaitu:
Ø Tanggal 09 Mei 2011 di Desa Lubuk Cuik Kecamatan Lima Puluh.
Ø Tanggal 10 Mei 2011 di Desa Padang Genting Kecamatan Talawi.
Ø Tanggal 11 Mei 2011 di Desa Pematang Cengkering Kecamatan Medang Deras.
Ditengah-tengah kesibukan kerja, kegiatan pelatihan ini pada hari pertama dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara (drh. H. HASRIANSYAH IDRIS, MM),, acara ini juga dihadiri Ketua PKK Kecamatan Lima Puluh, Ketua PKK Desa Lubuk Cuik, PPL WKPP Lima Puluh, Kepala Desa Lubuk Cuik beserta perangkatnya dan staf Dinas Peternakan serta diikuti peserta pelatihan dari kalangan ibu-ibu PKK.
Pada kegiatan ini, disamping memberikan materi berupa ceramah dan praktek langsung tentang cara pembuatan Rambak Ceker Ayam yang disampaikan oleh instruktur yang telah berpengalaman,, Dinas Peternakan Kabupaten Batu Bara juga menyumbangkan peralatan masak-masak untuk Pembuatan Rambak Ceker Ayam berupa dandang rebus, pisau, kuali, saringan kawat, tampi, telenan, kompor, tempat untuk penirisan sendok goring, baskom dan lap tangan/serbet kepada ketiga kelompok PKK peserta pelatihan yang diserahkan oleh Kepala Bidang Agribisnis (MESDIANA MANIK, S.PKP).
Kegiatan ini sangat direspon dengan baik oleh peserta pelatihan dengan harapan ibu-ibu PKK dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada kehidupan mereka masing-masing guna meningkatkan nilai tambah produk pasca panen peternakn dan pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten Batu Bara pada umumnya.
(Augustinus L. Toruan, S.Pt - Staf Bidang Agribisnis)
Subscribe to:
Posts (Atom)